THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 28 Desember 2009

Lia Eden,Ngomong UFO.


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jangan menimpakan keadaan itu sebagai kekalutan.
Kalau kunyatakan bahwa UFO itu piring terbang, maka UFO itu adalah sebuah
teknologi. Bagaimana manusia yang sempat menyaksikan UFO itu sebagai
teknologi dan bagaimana manusia itu melihat itu sebagai kegaiban, keduanya
itu bisa terjadi. UFO adalah teknologi yang diperlihatkan malaikat kepada
manusia dan UFO adalah peristiwa kegaiban yang bisa diperlihatkan oleh jin
dengan penampakannya yang lain dan malaikat dengan penampakannya yang lain juga.

Bila dikemukakan sebagai pengimbangan, maka keduanya itu janganlah
dikuatirkan. Karena keduanya itu hanya ditampakkan kepada orang-orang yang
diinginkan untuk mengetahuinya. Silang target antara malaikat dan jin telah
menjadikan penampakan UFO itu bisa berupa halusinasi dan bisa berupa
kenyataan sekejap. Bagi malaikat, UFO itu dapat diperlihatkan secara nyata,
sedangkan bagi jin hanya sebagai halusinasi. Bila keduanya sempat terlihat
oleh umat manusia, maka kejadian itu dapat terlihat berbeda. UFO dari
malaikat tampil sebagai sebuah teknologi, UFO dari jin tampil sebagai
pandangan fatamorgana yang dapat berupa benda yang dikendarai oleh alien,
makhluk yang diperkirakan sebagai makhluk angkasa luar.

Dalam perangkap halusinasi, umat manusia dapat melihat wajah jin. Kedudukan
kedua makhluk gaib itu kini telah melampaui tabir kasyaf batin maupun
penglihatan. Keadaan ini telah dimungkinkan terjadi di akhir jaman sebagai
tanda kedudukan Iblis itu semakin transparan dan melampaui batas tabirnya.
Sedangkan keadaan itu adalah sebuah ketentuan takdir Iblis yang di akhir
zaman ini memang telah lebih leluasa jangkauannya sebelum berakhir
kutukannya pada hari kiamat. Demikianlah iblis disebutkan sebagai dajjal di
akhir zaman.

Sedangkan demi pengimbangan itu, para malaikat diturunkan Allah untuk
mengimbangi penyesatan yang dilakukan Iblis kepada manusia. Dengan
memperlihatkan UFO diharapkan itu sebagai pembanding peringkat kecanggihan
teknologi. Di dunia, umat manusia telah sampai pada metamorfosa perakitan
teknologi dari hasil pembaharuan teknologi. Umat manusia telah sampai kepada
keakuan nalarnya. Sehingga Allah ingin memperlihatkan kepada umat manusia
pencapaian teknologi searah, yakni dari Alah. Dan hal itu diperlihatkan oleh
para malaikat melalui penampakan UFO. Bilakah jangkauan umat manusia mampu
mencari kepadanannya?

Bila di atas ada kehidupan yang lebih tinggi, dari manakah itu datangnya?
Sedangkan umat manusia tak dapat melacak darimana datangnya UFO itu. Untuk
hal tersebut bolehlah kecanggihan teknologi umat manusia (bangsa Amerika)
dapat mengetengahkan ilmu pengetahuan mereka sehingga mampu melacak
kehadiran UFO itu. Bagaimana mereka bisa tertinggal oleh kemampuan UFO?
Sedangkan mereka telah memasang berbagai perangkat pelacak.

Ketika Nabi Isa dibangkitkan oleh Alah, peranan UFO pun akan disingkapkan.
Malaikat Jibril menyatakan bahwa bangsa Amerika tak dimungkinkan memadani
ilmu Allah sebaik yang mereka ucapkan. Mereka tak dimungkinkan menjamin
kapan mereka dapat mengendalikan satelitnya ke rongga bulan dan meluaskannya
ke planet yang lain dan bisa menembus tabir UFO itu. Peranan UFO belum mampu
dideteksi. Hanya dapat diramalkan sebagai benda dari angkasa luar yang
sekedar mampir ke bumi. Tidak dikemukakan apa yang menjadi sasarannya dan
efek dari kehadiran UFO itu di belahan wilayah yang pernah disinggahinya.
Seluruh dunia hanya mendengar ada kesaksian melihat ada UFO pernah singgah
ke bumi.
UFO belum pernah terabadikan oleh mereka dan kejanggalan-kejanggalan itu tak
diketahui keadaannya. Betapa pun UFO itu adalah peristiwa kegaiban. Dan
keduanya, baik dari jin maupun dari malaikat, itu adalah penjajagan.
Malaikat menjajagi ketinggian teknologi umat manusia, jin menjajagi kaidah
keimanan umat manusia.

Bayangkan kedua penjelasan tersebut. Adakah dimungkinkan umat manusia
menempatkan keduanya itu sebagai target jangkauan teknologinya atau target
jangkauan keimanan? Sapaan malaikat atau jin, kalau ingin dikaji, banyak
cara untuk mengkajinya. Melalui pendalaman kajian ilmiah maupun kajian
spiritual, Malaikat Jibril ingin membantu umat manusia mengenali futuristic
teknologi melalui keimanan. Teknologi UFO dapat diupayakan. Umat manusia
telah dibuatkan bayangan melalui penampakan UFO itu.

Bagaimanakah sebenarnya teknologi UFO? Ialah benda yang melayang tanpa bobot
dan yang dapat melesat melampaui jarak kekuatan cahaya dan tak disambungkan
dengan pemantik energi, dan tanpa satuan kendali, cukup dengan katalisator
mobile dan katalisator mobile itu dikendalikan oleh sinar. Di situlah
kendali yang perlu dikaji, bagaimana sinar mampu mengendalikan stamina dan
bobot UFO yang dapat melesat ke bumi dan kemudian bagaikan peluru kendali
melesat ke luar angkasa kembali dan tak meninggalkan jejak. Jikalau umat
manusia sanggup mencapai padanan teknologi semacam itu, itulah perumpamaan
sebuah fenomena kecanggihan ilmu Allah.

Demikian jawaban saya atas bimbingan Malaikat Jibril Alaihissalam,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Landung Wahana.

http://ufonesia.wordpress.com/2009/01/20/lia-edenngomong-ufo/

0 komentar: